Self Service Loans: Piranti Peminjaman Buku Mandiri
(Self Service Loans, piranti peminjam buku elektronik)
Kini meminjam buku di perpustakaan sudah bisa dilakukan mandiri tanpa bantuan petugas perpustakaan. Hanya dengan mengoperasikan piranti peminjam buku, mahasiswa sekarang dipermudah dalam hal peminjaman dan pengembalian buku di perpustakaan.
Meminjam buku di perpustakaan kadang menyita waktu terutama bila harus mengantri dengan rekan-rekan yang lain. Namun tidak bagi perpustakaan Universitas Atma Jaya Yogyakarta karena sudah menggunakan self service loans, yaitu piranti untuk meminjam dan mengembalikan buku secara mandiri. Mulai tahun ajaran baru 2017/2018, piranti ini sudah bisa digunakan oleh mahasiswa-mahasiswi UAJY. Perlu digaris bawahi bahwa piranti elektronik peminjaman buku ini hanya diperuntukkan bagi mahasiswa-mahasiswi yang masih menjadi mahasiswa aktif dan memiliki kartu tanda mahasiswa. Jadi piranti ini tidak diperuntukkan bagi umum.
Piranti peminjaman buku ini merupakan inovasi teknologi yang dikembangkan oleh negara tetangga, Australia. Alat ini memang digunakan khusus untuk perpustakaan yang menggunakan teknologi berbasis Radio Frequency Identification (RFID). RFID merupakan salah satu dari pengembangan inovasi teknologi barcode. Penggunaan sinyal radio pada teknologi RFID membantu transfer data yang sudah teridentifikasi. Jadi buku-buku yang bisa dideteksi oleh self service loans adalah buku yang sudah dipasang RFID. RFID dipasang di dalam buku dalam bentuk chip, namun tidak disebutkan di bagian buku mana oleh pihak perpustakaan dengan alasan keamanan data dan memang peletakan RFID diacak pada setiap buku di perpustakaan.
Teknologi RFID ini didukung oleh penggunaan alat-alat terbaru seperti clear security gate, RFID race tracks tag, circulation assistant, self/loan station kiosk, 24/7 return chute with receipt dan mobile scanning unit. Keamanan dari penggunaan RFID ini juga cukup terjamin. Sensor clear security gate akan berbunyi apabila didapati mahasiswa yang membawa keluar buku namun belum melakukan proses peminjaman buku melalui self loan service. Selain efektif, penggunaan piranti ini juga memiliki keamanan yang terjamin. Dengan begitu akan meminimalisir kehilangan buku di perpustakaan atau kasus-kasus mahasiswa yang mengambil buku tanpa sepengetahuan petugas.
Sistem dari RFID ini memang online, namun hanya bisa digunakan untuk yang berada di dalam perpustakaan saja. Orang-orang dari luar UAJY pun tidak akan bisa mengakses piranti ini. Jikalau listrik mati pun piranti ini juga akan mati dan ada prosedurnya supaya dapat digunakan kembali.
Meminjam buku di perpustakaan kadang menyita waktu terutama bila harus mengantri dengan rekan-rekan yang lain. Namun tidak bagi perpustakaan Universitas Atma Jaya Yogyakarta karena sudah menggunakan self service loans, yaitu piranti untuk meminjam dan mengembalikan buku secara mandiri. Mulai tahun ajaran baru 2017/2018, piranti ini sudah bisa digunakan oleh mahasiswa-mahasiswi UAJY. Perlu digaris bawahi bahwa piranti elektronik peminjaman buku ini hanya diperuntukkan bagi mahasiswa-mahasiswi yang masih menjadi mahasiswa aktif dan memiliki kartu tanda mahasiswa. Jadi piranti ini tidak diperuntukkan bagi umum.
Piranti peminjaman buku ini merupakan inovasi teknologi yang dikembangkan oleh negara tetangga, Australia. Alat ini memang digunakan khusus untuk perpustakaan yang menggunakan teknologi berbasis Radio Frequency Identification (RFID). RFID merupakan salah satu dari pengembangan inovasi teknologi barcode. Penggunaan sinyal radio pada teknologi RFID membantu transfer data yang sudah teridentifikasi. Jadi buku-buku yang bisa dideteksi oleh self service loans adalah buku yang sudah dipasang RFID. RFID dipasang di dalam buku dalam bentuk chip, namun tidak disebutkan di bagian buku mana oleh pihak perpustakaan dengan alasan keamanan data dan memang peletakan RFID diacak pada setiap buku di perpustakaan.
Teknologi RFID ini didukung oleh penggunaan alat-alat terbaru seperti clear security gate, RFID race tracks tag, circulation assistant, self/loan station kiosk, 24/7 return chute with receipt dan mobile scanning unit. Keamanan dari penggunaan RFID ini juga cukup terjamin. Sensor clear security gate akan berbunyi apabila didapati mahasiswa yang membawa keluar buku namun belum melakukan proses peminjaman buku melalui self loan service. Selain efektif, penggunaan piranti ini juga memiliki keamanan yang terjamin. Dengan begitu akan meminimalisir kehilangan buku di perpustakaan atau kasus-kasus mahasiswa yang mengambil buku tanpa sepengetahuan petugas.
Sistem dari RFID ini memang online, namun hanya bisa digunakan untuk yang berada di dalam perpustakaan saja. Orang-orang dari luar UAJY pun tidak akan bisa mengakses piranti ini. Jikalau listrik mati pun piranti ini juga akan mati dan ada prosedurnya supaya dapat digunakan kembali.
(Kepala Perpustakaan UAJY, Tri Susiati)
Di Kota Yogyakarta, hanya UIN, UGM dan UAJY universitas yang memiliki piranti peminjaman buku elektronik, menurut penuturan Kepala Perpustakaan UAJY, Tri Susiati.
Saat peluncuran piranti ini di perpustakaan UAJY, diadakan pelatihan mengenai penggunaan alat ini. Penggunaan piranti ini termasuk mudah karena prosedurnya mudah dipahami dan tidak merepotkan. Buku-buku yang dipinjamkan yang jelas harus sudah terpasang chip RFID di dalamnya, supaya bisa dikenali bahwa buku-buku tersebut milik perpustakaan. Peminjaman buku di perpustakaan dapat dilakukan menggunakan kartu tanda mahasiswa, kemudian buku diletakkan di piranti self service loans. Oleh karena di dalam buku sudah terpasang chip RFID, maka otomatis akan terdeteksi langsung seperti judul buku yang akan muncul pada layar piranti.
Saat peluncuran piranti ini di perpustakaan UAJY, diadakan pelatihan mengenai penggunaan alat ini. Penggunaan piranti ini termasuk mudah karena prosedurnya mudah dipahami dan tidak merepotkan. Buku-buku yang dipinjamkan yang jelas harus sudah terpasang chip RFID di dalamnya, supaya bisa dikenali bahwa buku-buku tersebut milik perpustakaan. Peminjaman buku di perpustakaan dapat dilakukan menggunakan kartu tanda mahasiswa, kemudian buku diletakkan di piranti self service loans. Oleh karena di dalam buku sudah terpasang chip RFID, maka otomatis akan terdeteksi langsung seperti judul buku yang akan muncul pada layar piranti.
(Proses pengembalian buku melalui self service loans)
Adanya piranti peminjaman buku ini kemudian memudahkan pihak perpustakaan, karena jika sedang ada rapat yang mewajibkan semua staff perpustakaan mengikutinya, proses peminjaman dan pengembalian buku tetap dapat dilakukan. Keberadaan alat ini memiliki tujuan efisiensi sumber daya manusia dan fleksibilitas dalam proses keluar dan masuk buku-buku di perpustakaan. Beberapa tenaga manusia akhinya dapat digantikan oleh sebuah sistem elektronik yang memberikan dampak efisiensi dan efektifitas.
Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada, seharusnya pelayanan di perpustakaan menjadi terasa lebih efisien dan efektif. Teknologi nyatanya kini dapat menggantikan peran manusia, membuat pekerjaan tidak harus dikerjakan oleh manusia. Pemanfaatan dari pengembangan teknologi menjadi salah satu bentuk positif dari efek globalisasi. Berkembangnya teknologi seharusnya seirama dengan proses belajar, terutama karena buku adalah salah satu media pembelajaraan yang mudah dipahami oleh mahasiswa.
Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada, seharusnya pelayanan di perpustakaan menjadi terasa lebih efisien dan efektif. Teknologi nyatanya kini dapat menggantikan peran manusia, membuat pekerjaan tidak harus dikerjakan oleh manusia. Pemanfaatan dari pengembangan teknologi menjadi salah satu bentuk positif dari efek globalisasi. Berkembangnya teknologi seharusnya seirama dengan proses belajar, terutama karena buku adalah salah satu media pembelajaraan yang mudah dipahami oleh mahasiswa.
(Tempat mengembalikan buku)
Manfaat yang didapat mahasiswa adalah menjadikan proses peminjaman buku menjadi lebih cepat. Pengembalian buku juga dapat dilakukan selama 24 jam, jadi mahasiswa dapat dengan mudah melayani dirinya sendiri tanpa menunggu petugas yang berjaga di perpustakaan. Penggunaan teknologi nyatanya mampu membantu proses pembelajaran. Dengan adanya piranti self service loans diyakini dapat membantu dan mempermudah mahasiswa dalam proses peminjaman buku, sekaligus menarik minat mahasiswa untuk mengakses buku-buku referensi yang telah disediakan oleh kampus. Dari sebuah lembaran buku akhirnya jendela dunia akan terbuka. Ilmu tidak akan pernah ada habisnya untuk dipelajari. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah seharusnya memajukan dunia pendidikan.
Khusus untuk kalian yang makin penasaran dan ingin tahu secara detail tentang informasinya kelompok punya liputan khusus dengan kepala Perpustakaan Universitas Atma Jaya Yogyakarta lho dengan Ibu Susi. So klik link Sound Cloud nya ya!
Habis tahu informasinya pasti ingin coba mesin canggih ini bukan ? Untuk kalian yang belum tahu cara pakainya bisa kalian liat nih langkah-langkahnya di link YouTube kami. Enjoy for watching!